Rabu, 02 Maret 2011

2010-2011 Standings

Team W D L Pts
Manchester United179260
Arsenal175556
Manchester City148650
Chelsea146748
Tottenham138647
Liverpool1161139
Bolton910937
Sunderland910937
Newcastle United991036
Stoke City1041434     

Mandiri itu Penting

Mandiri itu Penting
Seandainya anak kecil yang masih menyusui sampai umur dua tahun dan sang ibupun tidak menyapihnya maka kemungkinan besar anak tersebut akan menyusu sampai usia remaja,hal tersebut tidak mustahil bisaterjadi. Dari sini perlu peranan seorang ibu untuk menyapih anaknya kemudian mengajarkanya kepada hal baruyang lebih menambah sikap kemandirian sianak, misalnya membuat susu sendiri,mengambil makan sendiri dan makan sendiri hal tersebut perlu dicontohkan dan diajarkan oleh orang tua,agar sianak dalam perkembanganyabisa menentukan sikap dan bisa mandiri.
Berikut pandangan seberapa penting sikap mandiri itu:
Pertama, Perlu latihan agar supaya tidak bergantung dalam segala sesuatu terhadap orang lain.setidaknya bisa berusaha sendiri dengan batas-batas kemampuan diri sendiri,bila sampai titik tertentu menemukan kesulitan bisa bertanya pada yang lebih tahu,atau lebih mengerti.
Kedua, Sikap mandiri dalam kehidupan pribadi seseorang akan dengan sendirinya menimbulkan rasa percaya diri. Alangkah rendah dirinya seseorang bila tidak percaya diri,sehingga tidak bisa meyakinkan orang lain bahkan dirinya sendiri atas segala kemampuan yang dimiliki. Hal ini sangat berbahaya,kecuali menyebabkan perasaan seseorang lebih rendah dari orang lain yang akibatnya menutup dirinya sendiri dari pengembangan diri,juga menyulitkan diri sendiri untuk maju kearah lebih baik.
Ketiga, Sikap mental meminta sedini mungkin dihindari,tanamkan pada diri sendiri bahwa semua orang diberi kaemapuan lebih.Semua orang diberi cirikhas masing-masing,jadi bersyukurlah dengan cirikhas Anda,tentunya yang baik. Mentalitas meminta kecualimerendahkan diri sendiri juga mengakibatkan diri sulit berkembang. Sedikit-sedikit minta,sedikit-sedikit tolong,maka kemungkinan besar Anda akan biasa bergantung pada orang lain sehingga saat orang lain tidak ada maka Anda tidak bisa berbuat apa-apa.
Berusahalah dengan kemampuan maksimal yang Anda miliki,percayalah setiap kesulitan ada jalan dan setiap lorong gelap pasti ada ujung dan cahaya terang. Jadi jangan biarkan diri Anda terendam dalam kefanaan hati tanpa usaha,tanpa tujuan,tanpa motivasi.
Keempat, Sikap malu dan rendah diri menghambat kemandirian seseorang. Bila Anda mempunyai sikap pemalu Anda bisa mengatasinya dengan
banyak bergaul dengan orang disekitar Anda, Percayalah pada diri Anda,Bahwa Anda itu sangat istimewa dan Anda sangat bisa untuk berkembang.
Ingat bahwa dengan orang lain pun punya kelebihan dan kekurangan, So mengapa harus minder dengan diri sendiri.
Kelima, Jika Anda punya keinginan,kemudian Anda berusaha untuk mewujudkan keinginan Anda bagaimanapun caranya dan sesuai cirikhas Anda.Maka dalam diri Anda sebetulnya sudah tertanam sikap mandiri. Tinggal melangkah sesuai hati nurani Anda, tanpa perlu malu dan ragu-ragu.Setiap orang akan mempunyai penilaian sendiri-sendiri sesuai sudut pandang orang tersebut,So jangan samakan orang lain dengan diri Anda,Anda istimewa Anda mampu,Anda percaya diri dan berani mengambil keputusan tentunya konsekwen dengan resiko sendiri itu berarti Anda sudah mandiri.
Keenam,Mandiri sejak kecil akan sangat-sangat bermanfaat takala sudah usia dewasa. Disaat Anda harus membawa diri Anda sendiri tanpa unsure pengaruh dan bujukan orang lain, tanpa meninggalkan hati nurani dan prinsip hidup yang sudah tertanam pada diri ANda sejak kecil,maka tidak perlu lagi sikap ragu-ragu dalam berfikir,bertindak dan mewujudkan keinginan dan cita-cita hidup Anda.
Ketujuh,Sikap Mandiri,berarti Anda berusaha mennggali kemampuan diri Anda sendiri,kemana arah dan tujuanya akan dengan sendirinya mengikuti alur hati nurani Anda. Bila Anda bisa mandiri maka Anda tidak perlu menunduk saat berhadapan dengan orang lain. Namun sebaliknya bila Anda tidak ada sedikitpun prinsip hidup mandiri dan sikap mandiri dalam diri Anda maka orang lain pun tidak akan menghargai Anda,Tentunya itu tidak Anda inginkan bukan…? Nah semoga tips-tips diatas bisa membangkitkan semangat diri Anda untuk bangkit meraih cahaya matahari di depan rumah Anda sendiri!

Lebih lanjut tentang: Mandiri itu Penting

10 Cara Lebih menikmati Hidup

Category:Other
Apakah anda mulai jenuh dengan rutinitas dan lebih ingin menikmati hidup? Berikut beberapa hal yang bisa anda coba:

1. Tertawa. Pernahkah anda tertawa lepas bebas? Sekali-kali cobalah untuk tertawa lepas. Tertawa itu baik untuk kesehatan dan cara ampuh untuk menjadi lebih relaks. Jika sulit tertawa, sewa film paling lucu menurut rekomendasi, dan bebaskan diri anda tertawa hari ini..

2. Cara lain ialah dengan komunikasi dengan kerabat. Sudah berapa lama anda tidak membuat janji dengan sahabat lama anda. Atau sudah berapa lama anda tidak bertemu dengan sepupu dekat anda? Buat janji dengan mereka dan kejar waktu yang terhilang.

3. Bertanya dan berguru. Kadang dalam keadaan jenuh, kita membutuhkan orang yang lebih tua, lebih berpengalaman dan lebih bijaksana untuk diajak tukar pikiran dan membantu menjernihkan jalan pikiran kita yang sudah ruwet. Karena itu, temuilah pemimpin agama anda misalnya, untuk memberi masukan dan menjawab beberapa pertanyaan yang memenuhi benak anda selama ini. Bertanya juga tidak harus dengan benda bergerak. Anda bisa membeli buku yang bagus untuk didalami.

4. Buat sesuatu yang menyenangkan. Sekali-kali, lakukan sesuatu yang fun namun sangat jarang anda kerjakan. Pergi ke konser musik bersama teman-teman, pergi ke Dufan di hari sabtu, atau manjakan diri satu hari penuh di spa yang mewah. Pasti seru.

5. Menolong orang lain. Siapa sangka memberi bantuan pada orang lain adalah salah satu cara menikmati hidup. Dalam hidup ini, manusia tertipu oleh dunia dengan kebohongan bahwa lebih baik menerima daripada memberi. Padahal kebenarannya ialah sebaliknya. Tidak percaya? Coba saja. Sisihkan uang untuk pengemis tua yang biasa anda temui di jalan, atau kumpulkan baju bekas layak pakai anda dan bawa ke panti asuhan atau ke yayasan sosial, atau beli beberapa bungkus makanan dan bagikan kepada beberapa anak jalanan. Setelah itu, rasakan kenikmatan dibalik memberi dengan tulus dan hati yang gembira tentunya

6. Hibur orang lain. Sekali lagi prinsip memberi ada disini. Anda yang jenuh, tapi anda yang menghibur orang lain. Tapi jika anda melakukannya, maka anda sendiri bisa terhibur. HIbur orang lain dengan senyuman, dengan memberi sapaan selamat pagi atau mengucapkan terimakasih, memberi pujian, atau mendengar cerita singkatnya tentang kehidupan pribadinya.

7. Cari makan. Makanan bukan hanya untuk mengenyangkan perut saja, tapi untuk dinikmati. Sisihkan uang gaji anda bulan depan dan pakai untuk bersantap di resto paling oke di kota anda. Manjakan lidah anda sesekali. Makanan yang enak cukup ampuh untuk bisa melupakan rutinitas yang membosankan.

8. Cari teman curhat. Kadang orang jenuh dan tidak bisa menikmati hidup karena harus menanggung semua masalah hidup sendirian. Bukan karena tidak punya teman, tapi karena memilih untuk menyimpan semua sendirian. Padahal makin ditumpuk didalam, tubuh dan jiwa pun makin terbebani. Sebaiknya cari sahabat yang bisa dipercaya dan mulai curhat dengan mereka secara rutin. Membagi beban akan membuat hidup anda lebih hidup dan lebih rileks.

9. Ambil kursus. Mengambil kursus singkat tentang hal baru yang belum pernah anda pelajari sebelumnya adalah satu cara untuk membuat hidup anda variatif dan menambah percaya diri. Bahasa Prancis, memasak, menyetir atau membuat vas dari tanah liat adalah beberapa contohnya. Kalau malas sendirian, ajak teman dekat atau pasangan anda.

10. Dalami agama. Tidak ada cara terbaik untuk mengobati kejenuhan dan menikmati hidup selain mendekat kepada si pemilik segala kehidupan yaitu Tuhan. Renungkan kebaikanNya, beribadah setiap hari dan mengenal pribadiNya adalah jalan keluar yang paling sempurna.

Hidup ini tergantung lensa yang anda kenakan di mata anda ketika anda memandang kehidupan. Jika anda memilih untuk memakai kacamata yang baik dan positif, maka anda akan lebih menikmati hidup dan melihat segala sesuatu dengan baik walau dihalang oleh kejenuhan sekalipun.

Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gastroenteritis

Pengertian

  • Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih banyak diaredari biasanya (normal 100 – 200 ml per jam tinja), dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cair (setengah padat), dapat pula disertai frekuensi defekasi yang meningkat (Mansjoer, Arif., et all. 1999).
  • Diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari tiga kali sehari ( WHO, 1980),
  • Gastroentritis ( GE ) adalah peradangan yang terjadi pada lambung dan usus yang memberikan gejala diare dengan atau tanpa disertai muntah (Sowden,et all.1996).
  • Gastroenteritis diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekuensi yang lebih banyak dari biasanya (FKUI,1965).
  • Gastroenteritis adalah inflamasi pada daerah lambung dan intestinal yang disebabkan oleh bakteri yang bermacam-macam,virus dan parasit yang patogen (Whaley & Wong’s,1995).
  • Gastroenteritis adalah kondisi dengan karakteristik adanya muntah dan diare yang disebabkan oleh infeksi,alergi atau keracunan zat makanan ( Marlenan Mayers,1995 ).
Jadi dari keempat pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa gastroenteritis adalah peradangan yang terjadi pada lambung dan usus yang memberikan gejala diare dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya yang disebabkan oleh bakteri,virus dan parasit yang patogen.

Patofisiologi

Penyebab gastroenteritis akut adalah masuknya virus (Rotravirus, Adenovirus enteris, Virus Norwalk), Bakteri atau toksin (Compylobacter, Salmonella, Escherihia Coli, Yersinia dan lainnya), parasit (Biardia Lambia, Cryptosporidium). Beberapa mikroorganisme patogen ini menyebabkan infeksi pada sel-sel, memproduksi enterotoksin atau Cytotoksin dimana merusak sel-sel, atau melekat pada dinding usus pada gastroenteritis akut.
Penularan gastroenteritis bisa melalui fekal-oral dari satu klien ke klien yang lainnya. Beberapa kasus ditemui penyebaran patogen dikarenakan makanan dan minuman yang terkontaminasi.
Mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan osmotik (makanan yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga usus berlebihan sehingga timbul diare ). Selain itu menimbulkan gangguan sekresi akibat toksin di dinding usus, sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat kemudian terjadi diare. Gangguan mutilitas usus yang mengakibatkan hiperperistaltik dan hipoperistaltik. Akibat dari diare itu sendiri adalah kehilangan air dan elektrolit (dehidrasi) yang mengakibatkan gangguan asam basa (asidosis metabolik dan hipokalemia), gangguan gizi (intake kurang, output berlebih), hipoglikemia dan gangguan sirkulasi darah.
patofisiologi-ge

Gejala Klinis

a. Diare.
b. Muntah.
c. Demam.
d. Nyeri abdomen
e. Membran mukosa mulut dan bibir kering
f. Fontanel cekung
g. Kehilangan berat badan
h. Tidak nafsu makan
i. Badan terasa lemah

Komplikasi

a. Dehidrasi
b. Renjatan hipovolemik
c. Kejang
d. Bakterimia
e. Mal nutrisi
f. Hipoglikemia
g. Intoleransi sekunder akibat kerusakan mukosa usus.

Tingkat Dehidrasi Gastroenteritis

a. Dehidrasi Ringan
Kehilangan cairan 2 – 5 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit kurang elastis, suara serak, klien belum jatuh pada keadaan syok.
b. Dehidrasi Sedang
Kehilangan cairan 5 – 8 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit jelek, suara serak,  presyok nadi cepat dan dalam.
c. Dehidrasi Berat
Kehilangan cairan 8 – 10 % dari berat badan dengan gambaran klinik seperti tanda-tanda dehidrasi sedang ditambah dengan kesadaran menurun, apatis sampai koma, otot-otot kaku sampai sianosis.

Penatalaksanaan Medis

a. Pemberian cairan.
b. Diatetik : pemberian makanan dan minuman khusus pada klien dengan tujuan penyembuhan dan menjaga kesehatan adapun hal yang perlu diperhatikan :
  • Memberikan asi.
  • Memberikan bahan makanan yang mengandung kalori, protein, vitamin, mineral dan makanan yang bersih.
c. Obat-obatan.

Pemberian cairan, pada klien Diare dengan memperhatikan derajat dehidrasinya dan keadaan umum

a. Cairan per oral.
Pada klien dengan dehidrasi ringan dan sedang, cairan diberikan peroral berupa cairan yang berisikan NaCl dan Na, HCO, K dan Glukosa, untuk Diare akut diatas umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan, atau sedang kadar natrium 50-60 Meq/l dapat dibuat sendiri (mengandung larutan garam dan gula ) atau air tajin yang diberi gula dengan garam. Hal tersebut diatas adalah untuk pengobatan dirumah sebelum dibawa kerumah sakit untuk mencegah dehidrasi lebih lanjut.
b. Cairan parenteral.
Mengenai seberapa banyak cairan yang harus diberikan tergantung dari berat badan atau ringannya dehidrasi, yang diperhitungkan kehilangan cairan sesuai dengan umur dan berat badannya.
1. Dehidrasi ringan.
1jam pertama 25 – 50 ml / Kg BB / hari, kemudian 125 ml / Kg BB / oral
2. Dehidrasi sedang.
1jam pertama 50 – 100 ml / Kg BB / oral, kemudian 125 ml / kg BB / hari.
3. Dehidrasi berat.
Untuk anak umur 1 bulan – 2 tahun dengan berat badan 3 – 10 kg
· 1 jam pertama : 40 ml / kg BB / jam = 10 tetes / kg BB / menit (infus set 1 ml = 15 tetes atau 13 tetes / kg BB / menit.
· 7 jam berikutnya 12 ml / kg BB / jam = 3 tetes / kg BB / menit ( infus set 1 ml = 20 tetes ).
· 16 jam berikutnya 125 ml / kg BB oralit per oral bila anak mau minum,teruskan dengan 2A intra vena 2 tetes / kg BB / menit atau 3 tetes / kg BB / menit.
Untuk anak lebih dari 2 – 5 tahun dengan berat badan 10 – 15 kg.
- 1 jam pertama 30 ml / kg BB / jam atau 8 tetes / kg BB / menit ( infus set 1 ml = 15 tetes ) atau 10 tetes / kg BB / menit ( 1 ml = 20 tetes ).
- 7 jam kemudian 127 ml / kg BB oralit per oral,bila anak tidak mau minum dapat diteruskan dengan 2A intra vena 2 tetes / kg BB / menit atau 3 tetes / kg BB / menit.
Untuk anak lebih dari 5 – 10 tahun dengan berat badan 15 – 25 kg.
-1 jam pertama 20 ml / kg BB / jam atau 5 tetes / kg BB / menit ( infus set 1 ml = 20 tetes ).
-16 jam berikutnya 105 ml / kg BB oralit per oral.
c. Diatetik ( pemberian makanan ).
Terapi diatetik adalah pemberian makan dan minum khusus kepada klien dengan tujuan meringankan, menyembuhkan serta menjaga kesehatan klien.
Hal – hal yang perlu diperhatikan :
  • · Memberikan Asi.
  • · Memberikan bahan makanan yang mengandung cukup kalori,protein,mineral dan vitamin, makanan harus bersih.
d. Obat-obatan.
· Obat anti sekresi.
· Obat anti spasmolitik.
· Obat antibiotik.

Pemeriksaan Penunjang

a. Pemeriksaan laboratorium.
· Pemeriksaan tinja.
· Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah astrup, bila memungkinkan dengan menentukan PH keseimbangan analisa gas darah atau astrup, bila memungkinkan.
· Pemeriksaan kadar ureum dan creatinin untuk mengetahui fungsi ginjal.
b. Pemeriksaan elektrolit intubasi duodenum untuk mengetahui jasad renik atau parasit secara kuantitatif, terutama dilakukan pada klien diare kronik.

Tumbuh Kembang Anak

Berdasarkan pengertian yang didapat,penulis menguraikan tentang pengertian dari pertumbuhan adalah berkaitan dengan masa pertumbuhan dalam besar, jumlah, ukuran atau dengan dimensi tentang sel organ individu, sedangkan perkembangan adalah menitik beratkan pada aspek perubahan bentuk atau fungsi pematangan organ individu termasuk perubahan aspek dan emosional.
Anak adalah merupakan makhluk yang unik dan utuh, bukan merupakan miniatur orang dewasa, atau kekayaan orang tua yang nilainya dapat dihitung secara ekonomi.
Tujuan keperawatan anak adalah meningkatkan maturasi yang sehat bagi anak, baik secara fisik, intelektual dan emosional secara sosial dan konteks keluarga dan masyarakat.
Tumbuh kembang pada bayi usia 6 bulan.
a. Motorik halus.
1. Mulai belajar meraih benda-benda yang ada didalam jangkauan ataupun diluar.
2. Menangkap objek atau benda-benda dan menjatuhkannya
3. Memasukkan benda kedalam mulutnya.
4. Memegang kaki dan mendorong ke arah mulutnya.
5. Mencengkram dengan seluruh telapak tangan.
b. Motorik kasar.
1. Mengangkat kepala dan dada sambil bertopang tangan.
2. Dapat tengkurap dan berbalik sendiri.
3. Dapat merangkak mendekati benda atau seseorang.
c. Kognitif.
a. Berusaha memperluas lapangan.
b. Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain.
c. Mulai mencari benda-benda yang hilang.
d. Bahasa.
Mengeluarkan suara ma.. pa.. ba.. walaupun kita berasumsi ia sudah dapat memanggil kita, tetapi sebenarnya ia sama sekali belum mengerti.

Dampak Hospitalisasi terhadap Anak

a. Separation ansiety
b. Tergantung pada orang tua
c. Stress bila berpisah dengan orang yang berarti
d. Tahap putus asa : berhenti menangis, kurang aktif, tidak mau makan, main, menarik diri, sedih, kesepian dan apatis
e. Tahap menolak : Samar-samar seperti menerima perpisahan, menerima hubungan dengan orang lain dan menyukai lingkungan

Pengkajian Keperawatan

Pengkajian yang sistematis meliputi pengumpulan data, analisa data dan penentuan masalah. Pengumpulan data diperoleh dengan cara intervensi, observasi, pemeriksaan fisik. Pengkaji data menurut Cyndi Smith Greenberg, 1992 adalah :
1. Identitas klien.
2. Riwayat keperawatan.
· Awalan serangan : Awalnya anak cengeng,gelisah,suhu tubuh meningkat,anoreksia kemudian timbul diare.
· Keluhan utama : Faeces semakin cair,muntah,bila kehilangan banyak air dan elektrolit terjadi gejala dehidrasi,berat badan menurun. Pada bayi ubun-ubun besar cekung, tonus dan turgor kulit berkurang, selaput lendir mulut dan bibir kering, frekwensi BAB lebih dari 4 kali dengan konsistensi encer.
3. Riwayat kesehatan masa lalu.
Riwayat penyakit yang diderita, riwayat pemberian imunisasi.
4. Riwayat psikososial keluarga.
Hospitalisasi akan menjadi stressor bagi anak itu sendiri maupun bagi keluarga, kecemasan meningkat jika orang tua tidak mengetahui prosedur dan pengobatan anak, setelah menyadari penyakit anaknya, mereka akan bereaksi dengan marah dan merasa bersalah.
5. Kebutuhan dasar.
· Pola eliminasi : akan mengalami perubahan yaitu BAB lebih dari 4 kali sehari, BAK sedikit atau jarang.
· Pola nutrisi : diawali dengan mual, muntah, anopreksia, menyebabkan penurunan berat badan pasien.
· Pola tidur dan istirahat akan terganggu karena adanya distensi abdomen yang akan menimbulkan rasa tidak nyaman.
· Pola hygiene : kebiasaan mandi setiap harinya.
· Aktivitas : akan terganggu karena kondisi tubuh yang lemah dan adanya nyeri akibat distensi abdomen.
6. Pemerikasaan fisik.
a. Pemeriksaan psikologis : keadaan umum tampak lemah, kesadaran composmentis sampai koma, suhu tubuh tinggi, nadi cepat dan lemah, pernapasan agak cepat.
b. Pemeriksaan sistematik :
· Inspeksi : mata cekung, ubun-ubun besar, selaput lendir, mulut dan bibir kering, berat badan menurun, anus kemerahan.
· Perkusi : adanya distensi abdomen.
· Palpasi : Turgor kulit kurang elastis
· Auskultasi : terdengarnya bising usus.
c. Pemeriksaan tingkat tumbuh kembang.
d. Pada anak diare akan mengalami gangguan karena anak dehidrasi sehingga berat badan menurun.
e. Pemeriksaan penunjang.
f.Pemeriksaan tinja, darah lengkap dan duodenum intubation yaitu untuk mengetahui penyebab secara kuantitatip dan kualitatif.

Diagnosa Keperawatan GE

1. Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan output cairan yang berlebihan.
2. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual dan muntah.
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi, frekwensi BAB yang berlebihan.
4. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen.
5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakit, prognosis dan pengobatan.
6. Cemas berhubungan dengan perpisahan dengan orang tua, prosedur yang menakutkan.

Intervensi

Diagnosa 1.
Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan output cairan yang berlebihan.
Tujuan :
Devisit cairan dan elektrolit teratasi
Kriteria hasil:
Tanda-tanda dehidrasi tidak ada, mukosa mulut dan bibir lembab, balan cairan seimbang
Intervensi :
Observasi tanda-tanda vital. Observasi tanda-tanda dehidrasi. Ukur input dan output cairan (balan cairan). Berikan dan anjurkan keluarga untuk memberikan minum yang banyak kurang lebih 2000 – 2500 cc per hari. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therapi cairan, pemeriksaan lab elektrolit. Kolaborasi dengan tim gizi dalam pemberian cairan rendah sodium.
Diagnosa 2.
Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubuingan dengan mual dan muntah.
Tujuan :
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi teratasi
Kriteria hasil :
Intake nutrisi klien meningkat, diet habis 1 porsi yang disediakan, mual, muntah tidak ada.
Intervensi :
Kaji pola nutrisi klien dan perubahan yang terjadi. Timbang berat badan klien. Kaji faktor penyebab gangguan pemenuhan nutrisi. Lakukan pemeriksaan fisik abdomen (palpasi, perkusi, dan auskultasi). Berikan diet dalam kondisi hangat dan porsi kecil tapi sering. Kolaborasi dengan tim gizi dalam penentuan diet klien.
Diagnosa 3.
Gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi, frekwensi BAB yang berlebihan.
Tujuan :
Gangguan integritas kulit teratasi
Kriteria hasil :
Integritas kulit kembali normal, iritasi tidak ada, tanda-tanda infeksi tidak ada
Intervensi :
Ganti popok anak jika basah. Bersihkan bokong secara perlahan menggunakan sabun non alkohol. Beri zalp seperti zinc oxsida bila terjadi iritasi pada kulit. Observasi bokong dan perineum dari infeksi. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therapi antifungi sesuai indikasi.
Diagnosa 4.
Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen.
Tujuan :
Nyeri dapat teratasi
Kriteria hasil :
Nyeri dapat berkurang / hilang, ekspresi wajah tenang
Intervensi :
Observasi tanda-tanda vital. Kaji tingkat rasa nyeri. Atur posisi yang nyaman bagi klien. Beri kompres hangat pada daerah abdomen. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therapi analgetik sesuai indikasi.
Diagnosa 5.
Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakit, prognosis dan pengobatan.
Tujuan
Pengetahuan keluarga meningkat
Kriteria hasil :
Keluarga klien mengerti dengan proses penyakit klien, ekspresi wajah tenang, keluarga tidak banyak bertanya lagi tentang proses penyakit klien.
Intervensi :
Kaji tingkat pendidikan keluarga klien. Kaji tingkat pengetahuan keluarga tentang proses penyakit klien. Jelaskan tentang proses penyakit klien dengan melalui pendidikan kesehatan. Berikan kesempatan pada keluarga bila ada yang belum dimengertinya. Libatkan keluarga dalam pemberian tindakan pada klien.
Diagnosa 6.
Cemas berhubungan dengan perpisahan dengan orang tua, prosedur yang menakutkan.
Tujuan :
Klien akan memperlihatkan penurunan tingkat kecemasan
Intervensi :
Kaji tingkat kecemasan klien. Kaji faktor pencetus cemas. Buat jadwal kontak dengan klien. Kaji hal yang disukai klien. Berikan mainan sesuai kesukaan klien. Libatkan keluarga dalam setiap tindakan. Anjurkan pada keluarga untuk selalu mendampingi klien.

Evaluasi

1. Volume cairan dan elektrolit kembali normal sesuai kebutuhan.
2. Kebutuhan nutrisi terpenuhi sesuai kebutuhan tubuh.
3. Integritas kulit kembali normal.
4. Rasa nyaman terpenuhi.
5. Pengetahuan kelurga meningkat.
6. Cemas pada klien teratasi.

Daftar Pustaka

Carpenito, L.J., (1999). Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan. Ed. 2 Jakarata : EGC
Dongoes (2000). Diagnosa Keperawatan. Ed. 8. Jakarta : EGC
Makalah Kuliah . Tidak diterbitkan.
Mansjoer, Arif., et all. (1999). Kapita Selekta Kedokteran. Fakultas Kedokteran UI : Media Aescullapius.
Pitono Soeparto, dkk. (1997). Gastroenterologi Anak. Surabaya : GRAMIK FK Universitas Airlangga.
Price, Anderson Sylvia. (1997) Patofisiologi. Ed. I. Jakarata : EGC.